ternak lovebird – Bagi pecinta burung tentu saja sudah tidak asing lagi dengan jenis burung mempesona yang satu ini, yaitu Lovebird. Bentuknya yang unik dan cantik menjadikan burung tersebut sebagai salah satu idaman dan paling digemari untuk dipelihara. Dengan tingginya permintaan tersebut, maka anda bisa menjadikannya sebagai peluang bisnis ternak Lovebird. Untuk tips lebih lanjut, simak ulasan berikut.
Cara Tepat Untuk Memulai Ternak Burung Agapornis (Lovebird)
1. Memepersiapkan Sangkar atau Kandangnya
Langkah awal yang harus anda lakukan ketika ingin memulai ternak burung tentunya dengan mempersiapkan kelengkapan kandangnya. Jenis kandang yang digunakan yaitu kawat ram atau jenis sangkar besi dengan ukuran sekitar 50 x 50 x 50 cm. Kandang tersebut harus didesain dengan lebih tepat agar dapat memuat dua burung atau sepasang lovebird.
Selain menyiapkan kandangnya, anda juga perlu menambahkan kelengkapan lainnya. Misalnya saja yaitu tempat yang digunakan burung Lovebird untuk bertelur. Anda dapat menyiapkan benda ini dengan menggunakan kotak kayu yang berukuran sekitar 25 x 20 x 25 cm. Sebagai sentuhan tambahan, jangan lupa juga memasang tempat tenggeran bagi burung.
2. Pemilihan Bibit Burung yang Tepat
Tidak bisa dipungkiri lagi jika Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam yang melimpah, hal tersebut membuat banyak fauna yang hidup dengan baik. Salah satu fauna yang bisa hidup dengan baik di Indonesia yaitu burung Lovebird. Burung ini sendiri memiliki varian jenis yang bermacam, mulai dari leher kuning, mawar dan fischer lovebird.
Semua burung tersebut mempunyai sifat yang disebut dengan not sexually dimorphic yang bisa dijadikan ternak Lovebird. Hal ini dapat diartikan antara jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama atau bisa dikatakan kembar. Sehingga jika dilihat dari fisiknya, memang benar burung ini cenderung susah dibedakan dan diperlukan keahlian atau pengalaman khusus untuk mengenalinya.
Terkadang bahkan peternak keliru dengan Lovebird yang kelihatannya kawin, tetapi ternyata keduanya memiliki jenis kelamin yang sama. Maka dari itu, ada trik khusus untuk membedakannya agar tidak keliru. Caranya dengan memasangkan burung Lovebird dalam satu sangkar dan kemudian dipantau dalam waktu dua minggu.
Jika dalam kurun waktu tersebut burung Lovebird tidak bertelur, maka dipastikan keduanya adalah jantan. Pada umumnya peternak yang sudah handal membedakan jenis kelamin betina dan jantan dengan cara meraba tulang belakangnya. Jika burung tersebut memiliki jarak tulang yang renggang atau lentur, maka diprediksikan burung Lovebird berjenis betina.
Sedangkan untuk jenis kelamin jantan, tulang yang dimiliki cukup sempit dan cenderung lebih keras. Meskipun efektif untuk menentukan jenis bibit yangmunggul dalam memulai ternak burung yang indah satu ini, tetapi cara tersebut belum tentu sepenuhnya akurat 100%. Cara yang paling tepat yaitu dengan tes darah, tetapi cara ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
3. Masa Penjodohan Burung Lovebird
Jika usia Lovebird sudah mencapai satu tahun, maka sudah cukup ideal untuk mulai bertelur. Meskipun ada sebagian yang sudah bisa bertelur pada usia 8 bulan, tetapi hasil anak ternak Lovebird kurang bagus. Biasanya juga akan terjadi kegagalan pada proses penetasan karena burung Lovebird dalam kondisi yang belum siap untuk bereproduksi.
Selain menentukan masa ideal dari perjodohan Lovebird, anda juga perlu memilihkan pasangan yang tepat. Sebab, burung ini mempunyai perilaku yang sangat unik dan hanya mau kawin dengan satu pasangan saja. Maka dari itu, perlu adanya penanganan khusus agar anda bisa memilihkan pasangan Lovebird dengan tepat agar sukses dalam bereproduksi.
Karakteristik Lovebird yang masuk masa birahi biasanya ditandai dengan kicauan burung yang kian nyaring. Bagi pejantan bisa dilihat dari gerak geriknya yang agresif dengan merunduk sambil membuka sayapnya. Tidak hanya itu saja, hal ini juga dilakukan dengan posisi ekor yang bergerak naik turun. Jika Lovebird mengalami hal tersebut, maka sebaiknya segera dijodohkan satu sama lain.
Tetapi jika sudah disatukan dalam kandang dan kedua burung saling berkejaran, maka bisa jadi burung tersebut tidak cocok. Sehingga, anda bisa melakukan perjodohan ulang dengan burung Lovebird lainnya. Cara lainnya yang dapat anda terapkan untuk ternak Lovebird yaitu memasukkan ke dalam kandang yang besar dengan lima pasangan. Hal ini bisa memudahkannya menemukan pasangannya. baca juga : cara akurat membedakan lovebird jantan dan betina
4. Masa Bertelur dan Pengeraman
Agar lovebird dapat meletakkan telurnya dengan aman, akan lebih baik jika anda memasang glodok pada kandang sebagai sarangnya. Selain itu, jangan lupa untuk persiapkan juga alas pengeraman pada dasar glodok. Sebab, pada habitat aslinya, Lovebird akan membuat sarang dari bahan tangkai daun, ranting pohon kecil dan lain sebagainya.
Maka dari itu, anda bisa memberikan bahan alami sebagai alas kandang senyaman mungkin untuk Lovebird. Anda dapat memberikan berbagai ranting ranting kecil, kulit jagung, atau daun kering. Jika mendapatkan tempat yang nyaman, maka Lovebird akan menghasilkan empat hingga enam butir telur. Perlu diketahui juga Lovebird juga akan mengerami telurnya di sarang tersebut.
5. Penetasan Telur
Setelah Lovebird bertelur, maka dibutuhkan masa pengeraman sekitar 21 hingga 23 hari. Menariknya pada masa ini, Lovebird bisa membutuhkan waktu penetasan mencapai 24 jam. Hal tersebut dikarenakan Lovebird membutuhkan penyesuaian dengan lingkungan yang baru ketika menetas. Sebaiknya, anda tidak mengganggunya karena bisa menyebabkan anak Lovebird tidak normal.
Pada umumnya, di masa ternak Lovebird pertama tidak semua telur akan menetas sempurna. Hal tersebut merupakan sesuatu hal yang wajar dan anda tidak perlu mengkhawatirkannya. Sebab, pada masa produktif terjadi pada masa telur yang selanjutnya. Tetapi anda juga perlu memperhatikan hal lainnya pada Lovebird, seperti usia dan kondisinya.
Pasalnya, pada beberapa kondisi membuat terjadinya kemandulan pada telur Lovebird. Hal tersebut umumnya terjadi karena indukan terlalu muda, kurang nutrisi, atau kondisi kandang yang kurang bersih. Jika kemandulan terjadi secara berturut turut, maka anda perlu memperhatikan kondisi tersebut. Bisa jadi ada masalah pada saat pengeraman atau indukannya.
6. Pemberian Pakan Anak Lovebird yang Wajib Diberikan
Setelah anak burung menetas dari telur, maka sebaiknya dipisah dengan indukan. Hal ini bertujuan agar produktifitas indukan lebih ditingkatkan dan anaknya sudah terbiasa tersapih. Biasanya, indukan dan anakan akan dipisah pada usia sepuluh hingga 14 hari. Selain menguntungkan indukan, hal ini juga menguntungkan anak Lovebird agar bisa menjadi lebih jinak.
Jika anak Lovebird menjadi jinak, biasanya harga jualnya semakin tinggi. Maka dari itu, anda dapat meletakkan anak Lovebird pada sebuah kotak beralas kayu yang diterangi dengan lampu 5 watt agar menjaga kehangatannya. Sementara pemberian pakan pada ternak Lovebird harus diikuti dengan asupan bergizi, seperti bubur bayi. Anda bisa memberikan pakan sebanyak 4 jam sekali dengan rutin.
Itulah beberapa informasi mengenai cara beternak burung Lovebird yang bisa diterapkan bagi pemula. Untuk memulainya pun cukup mudah dan praktis. Sebab anda hanya perlu menyiapkan kandang dan sangkar untuk tempat telur. Kemudian memilih indukan untuk dikawinkan dengan tepat dan sesuai usia. Jika sudah, anda perlu memastikan pakan dan kebersihan kandang Lovebird.