Burung perkutut cukup populer di Indonesia dan harga jualnya pun tinggi sehingga beternak perkutut memiliki peluang bisnis yang besar dan berikut Cara Ternak Perkutut Agar Cepat Bertelur.
Banyak orang memelihara perkutut karena suara kicauannya sangat menenangkan untuk didengar, tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan hal-hal yang berbau mistik dengan segala mitos yang dipercayai.
Habitat asli burung ini berada di daerah lahan pertanian, semak-semak, taman sampai ke tepian sungai. Perkutut sendiri tersebar di beberapa negara di belahan dunia seperti
Thailand, Malaysia, Philipina, Laos dan Australia. Di Indonesia sendiri perkutut banyak dijumpai di pulau jawa. harga per ekornya mulai dari Rp100.000 sampai ke Rp5.000.000 per ekornya
Sehingga bisnis beternak perkutut ini sungguh menggiurkan hasilnya. Supaya ternakmu tidak gagal, di artikel ini kami sajikan cara beternak burung perkutut yang baik dan cepat bertelur.
Cara Beternak Burung Perkutut
Beternak perkutut memang tidak susah tetapi juga tidak mudah sehingga diperlukan persiapan yang matang sebelum menjalani bisnis ini. Berikut beberapa keperluan dan tahapan
yang harus kamu lakukan sebelum memulai pembiakan perkutut supaya berhasil dengan panen yang baik sehingga tidak sia-sia modal yang sudah kalian keluarkan :
1. Mempersiapkan Kandang
Langkah awal sebelum mulai usaha ternak burung diperlukan kandang yang digunakan untuk reproduksi maupun anakannya. Untuk perkutut sendiri menggunakan kandang yang berbahan kayu
Jati atau kayu lain yang kuat dan keras tidak mudah lapuk dan juga ram kawat yang kuat kandang yang diperlukan seperti kandang reproduksi, kandang pembesaran dan kandang pendewasaan.
Masing-masing jenis kandang memiliki kegunaan yang berbeda-beda, dibawah ini akan kami jelaskan fungsi dan bentuknya dari masing-masing kandang :
Kandang Reproduksi
Berfungsi sebagai tempat bertemunya indukan jantan dan betina untuk melakukan proses reproduksi atau perkawinan, didalamnya disediakan sarang untuk mengerami telur-telurnya.
Tempat sarang dibuat dari kayu berbentuk persegi dan didalamnya diisi dedaunan kering dan juga rerumputan kering, luas kandang reproduksi ini sekitar 60X60 cm cukup nyaman untuk sepasang perkutut.
Setelah itu sarang burung dibuat senyaman mungkin supaya betina dapat mengerami dengan nyaman. sediakan juga cepuk makan dan minum dengan ukuran yang agak besar dari biasanya.
Kandang Pembesaran
Tempat ini digunakan untuk burung yang sudah dipisah dari indukannya yang biasanya berusia 1 bulan.pemberian makanan bisa dibantu oleh manusia dengan cara diloloh secukupnya supaya nutrisinya cukup untuk perkembangan tubuh burung.
Ukuran kandang ini disesuaikan dengan jumlah anakan yang akan menempatinya. maksimal 5 ekor anakan didalam 1 kandang. sediakan perlengkapan seperti inkubator atau lampu pijar yang besar untuk penghangat tubuh.
Kandang Pendewasaan
Ini untuk menempatkan burung remaja untuk menjadi dewasa, didalamnya boleh dimasukan lebih dari 1 ekor burung remaja maksimal 4 ekor didalam 1 kandang supaya tidak bertengkar.
2. Seleksi Indukan Burung
Tahap selanjutnya ialah memilih indukan yang berkualitas untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas juga. usia indukan betina dikawinkan mulai dari 5 bulan sedangkan pejantan usia 24 bulan.
Pilih indukan yang sehat dengan ciri-ciri : lincah dan aktif bergerak, fisik sempurna normal dan tidak cacat, duburnya bersih ini menunjukan dia sehat dan tidak terserang penyakit diare.
Memiliki nafsu makan yang baik, bolamatanya bersih dan berbinar, bulunya tidak rontok dan bersih, rajin mengeluarkan suara kicauannya serta memiliki birahi yang baik tidak kurang dan tidak lebih.
3. Proses Reproduksi
Kedua indukan masukan ke kandang yang berbeda dan diletakkan di tempat yang berdekatan bertujuan supaya keduanya saling berkenalan ini dilakukan selama 3 sampai 7 hari
keduanya dinyatakan berjodoh ketika sudah tidur berdekatan di masing-masing kandang. jika sudah berjodoh masukan kedua burung indukan ke dalam kandang reproduksi sambil tetap diawasi.
Apabila keduanya atau salah satu burung stres harus cepat-cepat dikeluarkan dikhawatirkan salah satu burung akan kalah dan mati. Jika berjodoh keduanya akan kawin dan akan bertelur setelah 14 hari.
Kurang lebih 1 minggu telur akna menetas dan anak burung dibiarkan didalam kandang bersama induknya sebelum disapih kurang lebih 1 bulan. setelah itu pisahkan ke kandang pembesaran.
4. Membuat Perkutut Cepat Bunyi
Setelah burrung perkutut mulai dewasa kalian memisahkannya ke masing-masing kandang, lalu lakukan perawatan harian mulai dari pemandian penjemuran pemberian pakan yang bernutrisi.
Lakukan juga pemasteran supaya burung perkutut bisa rajin berkicau. pemasteran dilakukan dengan mendengarkan rekaman mp3 yang sudah bisa kalian unduh secara gratis.
Hindari burung dari hewan lain yang mengancam sehingga membuatnya merasa stres.
5. Pengendalian Kuman Penyakit
Dalam mengembangbiakan burung perkutut tentulah ada resiko dan faktor penyebab yang bisa membuatnya gagal, salah satunya adalah faktor hama dan kuman penyakit sehingga mengganggu proses pembiakan.
Beberapa penyakit yang akan menyerang disebabkan kuman yang ada pada kotoran atau pada sekitar tempat yang tidak steril bahkan sisa makanan burung yang menyebabkan hama penyakit.
1. Snot : penyakit ini menyebabkan pembengkakan disekitar wajah burung dan membuat burung sering bersin-bersin. Virus hemophillus gallinarum menjadi penyebab snot ini
jika kita tidak menanggulanginya dengan cepat dan tepat maka akan menyebabkan kematian pada burung perkutut. Cara mengobatinya dengan mengisolasi burung yang mengidap snot lalu
diberikan makanan dan obat anti snot yang banyak dijual dipasaran serta letakan kandang ditempat yang terkena sinar matahari serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
2. Cacingan : Ciri fisik burung yang cacingan ialah lesu, kurus, tidak nafsu makan, bulunya kusam dan rontok serta kotorannya cair. hal ini disebabkan cacing yang masuk ke pencernaan.
cara mengobatinya kita harus memberikan obat cacingan yang banyak dijual khusus burung berikan makanan yang bernutrisi serta rajin membersihkan kandang dari kotoran maupun sisa makanan.
3. Berak Kapur : burung yang mengidap gangguan penyakit ini ditandai dengan kotoran yang putih seperti kapur dan mengandung air. disebabkan bakteri salmonella dan dapat menular keburung lain.
sehingga kita harus memisahkan jarak antara pengidap dan burung lain berikan obat dan jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan makanan, minuman dan kandangnya.
4. Kutu Burung : Kutu yang menyerang bulu-bulunya sehingga burung merasa gatal dan menggigit kulitnya bahkan menyabuti bulunya sendiri. mandikan burung setiap hari diberikan shampo anti kutu.
5. Bulbul : penyakit yang satu ini menyerang kaki burung. gejala yang ditimbulkan ketika burung mematuk-matuk kakinya karena merasa gatal lalu dia tampak stres dan lesu
sampai kehilangan nafsu makannya.harus cepat-cepat diberikan obat bersih kan kandang dengan desinfektan setiap hari dan pisahkan dengan burung lain supaya tidak tertular.
6. Waktu Panen
Burung perkutut yang siap panen sebenarnya tergantung pesanan pasar, namun kebanyakan permintaan ketika perkutut menginjak usia 3 bulan karena pada waktu ini burung sudah bisa dimaster.
Nah kicau lovers itulah tadi tahapan dan cara ternak perkutut supaya cepat bertelur sehingga kalian bisa meraup keuntungan yang besar. Selain itu penting sekali memberikan makanan makanan yang bernutrisi
serta vitamin supaya mendapatkan hasil yang lebih maksimal. semoga informasi ini bermanfaat buat kita dan kami ucapkan banyak terimakasih.
baca juga : harga pasaran burung perkutut